Bagian-Bagian Surat Dinas

Bagian-Bagian Surat Dinas
oleh: Fikri Najmuddin

Dibawah ini akan dijelaskan mengenai bagian-bagian yang ada di surat dinas, meliputi:

1. Kepala Surat
       [1]Kepala Surat disebut pula kop surat. Isinya ialah lambang (departemen, universitas, perguruan tinggi, akademik, sekolah, dan instansi), nama unit organisasi, alamat, nomor telepon (jika ada), nomor kotak pos (jika ada), nomor faksimile (jika ada), dan alamat kawat (jika ada). Untuk perusahaan, dapat ditambahkan nama cabangnya dan nama bankir.
            
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kepala surat:

1. Kepala surat sebaiknya disusun secara lengkap (lambang, nama instansi, alamat, nomor, telepon (jika ada), nomor kotak pos (jika ada), nomor faksimile (jika ada), alamat kawat (jika ada)
2. Nama instansi ditulis dengan huruf kapital (sesuai dengan aturan yang ada).
3. Huruf awal alamat, kotak pos, alamat kawat (jika ada), faksimile, dan telepon ditulis dengan huruf kapital kecuali kata tugas, misalnya dan , dan dalam.
4. Nama instansi , nama jalan, kata telepon, kata faksimile, dan kotak pos jangan disingkat. Kata jalan misalnya jangan disingkat Jln. Atau Jl. Atau Jaln. Kata telepon misalnya jangan disingkat menjadi telp atau tilp. Atau tel. Dan jangan ditulis telpon atau tilpun, atau tilpon, Kata faksimile jangan disingkat menjadi fak. Atau faksil. Atau faks. Kata kotak pos misalnya jangan disingkat menjadi k.pos.
5. Jangan digunakan bentuk p.o. box atau post office box, untuk menuliskan kotak pos dan jangan digunakan bentuk cable adress atau menuliskan alamat kawat.
6. Kata telepone dan kotak pos (dan yang lain) diikuti nomer tanpa diikuti tanda titik dua (:), sedangkan angka yang mengikutinya tidak dipisahkan oleh titik (.) setiap tiga angka.
7. Dalam alamat jangan dipisahkan sarana yang dimiliki kantor, misalnya telepon.
          
             Format penulisan alamat pada kepala surat, adalah sebagai berikut:

1. Nama Jalan
2. Nomor Bangunan
3. Nama Kota
4. Kode Pos.
            Oleh sebab itu, sarana telepon sesungguhnya tidak termasuk kedalam unsur alamat.  Bagian kepala surat dengan bagian pembukaan (khusus tanggal surat dan nomer surat) dipisahkan  dengan garis horizontal. Garis itu berfungsi sebagai pangkal pijakan penghitungan spasi sewaktu pengetikan surat. Contoh-contoh kop itu sbb:


                                           DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDRAL KEBUDAYAAN
                                           DIREKTORAT SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL
                                                                    BALAI KAJIAN SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL
                                                              YOGYAKARTA
Jalan Brigjen Katasmo 139, Yogyakarta 55152. Teleponn(0274)373241.379308




[1] Dirgo Sabariyanto, Bahasa Surat Dinas (Yogyakarta,Mitra Gama Widya,1988). Hlm.27-47.






2. Tanggal Surat
            
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tanggal surat:
1.         Bagian tanggal surat ditulis dua kali kaitan mesin ketik dari garis pemisah kepala
surat dengan bagian surat lainnya.
2.         Kata tanggal tidak perlu ditulis
3.         Nama tempat instani tidak ditulis karena sudah tercantum pada kepala surat.
4.         Angka tahun ditulis lengkap.
5.         Nama bulan ditulis dengan huruf .
            Nama bulan yang ada adalah Januari, Februari, Maret ,April, Mei, Juni, Juli, Agustus,  September, Oktober, November, Desember. Berdasarkan Konversi itulah nama-nama bulan. Penulisannya harus cermat, terutama untuk bulan Februari dan November. Untuk kedua bula ini jangan menggunakan kata      Pebruari dan Nopember.
6.         Penulisan nama bulan jangan disingkat
            Penulisan bulan januari menjadi jan. Dan Juni menjadi Jun. Merupakan hal yang salah.  
            Penyingkatan seperti itu tidak boleh dikembangakan penggunanya.
7.         Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik
8.         Spasinya tidak dijarangkan
9.         Tidak perlu dibubuhkan garis bawah
10.       Huruf nama bulan ditulis dengan huruf kapital.

            Contoh penulisan tanggal surat yang benar:

a) 18 Maret 1997
b)  06 April 1997
c) 28 Januari 2018

3.  Nomor Surat
           Bagian nomor surat berisi nomor urut surat yang terbit, kode surat, dan angka tahun jika angka tahun termasuk kedalam sistem penomoran. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1.         Kata yang harus digunakan ialah nomor karena merupakan bentuk baku.
2.         Kata nomer tidak digunakan karena bukan bentuk baku.
3.         Huruf awal kata nomor ditulis dengan huruf kapital.
4.         Singkatan kata nomor adalah no. (dalam penggunaannya No.)
5.         Angka tahun ditulis lengkap jika angka tahun ini merupakan bagian sistem
penomoran.
6.         Kata nomor diikuti tanda titik dua ( : ) tanpa disela spasi
7.         Penulisan tanda titik dua dengan bentuk yang mengikutinya bersela satu spasi.
8.         Demi kepraktisannya, nomer surat dibuat pertahun agar jumlah nomor urut reatif kecil
9.         Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.
10.       Baris itu tidak perlu digaris bawahi.
11.       Spasinya tidak perlu dijarang-jarangkan.

            Contoh penulisan nomor surat yang benar sbb:

 a)         No.: 14/I.13.SMP.4/Um./1994

4. Lampiran Surat
            Kata lampiran bermakna tambahan. Tambahan itu dapat berupa surat, kertas surat, foto kopi ijazah, salinan-salinan surat berharga, dan kuitansi. Lampiran adalah sesuatu yang ditambahkan pada surat yang dikirimkan. Kata lampiran harus dicantumkan jika surat yang diterbitkan dilampiri berkas atau surat yang lain.
            Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan lampiran ialah sebagai berikut:
1.         Huruf awal kata lampiran ditulis dengan huruf  kapital.
2.         Singkatannya adalah Lamp.
3.         Jumlah yang dilampirkan ditulis dengan huruf.
4.         Jika surat yang dikirimkan tidak dengan lampiran, kata lampiran tidak ditulis.
5.         Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.
6.         Baris itu tidak dibubuhkan garis bawah.
7.         Spasinya tidak dijarang-jarangkan.
8.         Penulisan kata lampiran diikuti tanda titik dua.
9.         Antara tanda titik dua dan bentuk yang mendahuluinya tidak disela spasi, sedangkan
tanda titik dua dengan bentuk yang mengikutinya disela spasi.

            Contoh penulisan lampiran yang benar adalah sbb:



b) Lampiran: Dua berkas
c) Lampiran: Empat bendel


5.  Hal Surat
          Hal tsurat disebut pula perihal surat atau pokok surat. Makna kata hal sama dengan makna kata perihal, yaitu perkara, soal, urusan, pariwisata, dan tentang hal. Yang dimaksudkan pada hal surat ini adalah isi surat yang diterbitkan.
            Ha-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan hal surat adalah sbb:
1.         Huruf awal kata hal atau perihal ditulis dengan huruf kapital.
2.         Satuan yang digunakan untuk menyatakan hal surat diusahakan singkat, tetapi jelas.
3.         Satuan yang digunakan berkategori nomina/nominal.
4.         Panjang satuan jangan sampai melebihi separoh kertas.
5.         Huruf awal kata awal satuan ituditulis dengan huruf kapital.
6.         Kata hal dikuti tanda titik dua tanpa disela spasi
7.         Penulisan tanda titik dua ( : ) dengan bentuk yang mengikutinya disela spasi
8.         Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik dan barisnya  tidak digaris bawah.
9.         Spasinya jangan dijarang-jarangkan.

            Berikut contoh penulisan Hal Surat yang benar adalah sbb:

a) Hal: Permohonan bantuan tenaga  
Catatan:           = Disini tak disela spasi

                        = Disini disela spasi
                        = Satuannya berkategori nomina/nominal


b) Hal: Pengiriman rak buku
c) Hal: Penataran kebahasaan

         Bentuk permohonan bantuan tenaga pada contoh(a), bentuk pengiriman rak buku pada contoh (b), dan bentuk penataran kebahasaan pada contoh (c), merupakan satuan yang sudah berkategori nominal. Bentuk-bentuk itu menjadi tidak benar jika diubah menjadi memohon bantuan tenaga untuk contoh (a), mengirim rak buku untuk contoh (b), dan menatar kebahasaan untuk contoh (c).
          Nomor surat, lampiran, dan hal atau perihal surat biasanya disajikan pada baris yang beruntutan secara vertikal dan penulisan bagian-bagian itu diikuti tanda titik dua (:) dapat dilakukan secara lurus vertikal. Karena panjang kata-kata nomor, lampiran, dan hal tidak sama, tanda titik dua ( : ) mengikuti kata yang terpanjang, dalam hal ini kata lampiran, dijadikan patokan penulisan. Artinya tanda titik dua itu dituliskan secara lurus vertikal setelah penulisan kata lampiran. Contoh-contohnya sbb:

1. Nomor         :  056/F/1997
    Lampiran    : Satu bendel
    Hal              : Pengusulan calon pegawai.

2. Nomor         : 577/I.CC/1998
    Lampiran    : Empat Bendel
    Hal              : Pengusulan Kenaikan Tingkat

3. Nomor         : 076/BB/1995
    Lampiran    : Satu Berkas
    Hal              : Panggilan Kerja


6. Alamat Tujuan
         Kata alamat dapat bermakna “nama orang atau tempat yang menjadi tujuan surat”, “nama dan tempat tinggal seseorang”, dan “adress”. Kata tujuan dapat bermakna yang dituju , jadi pengertian alamat tujuan adalah nama orang atau tempat tinggal yang dituju.
            Alamat tujuan dibedakan menjadi dua, yaitu (1) alamat luar, dan (2) alamat dalam.

A.  Alamat Luar
        Yang dimaksud alamt luar adalah adres yang ditulis pada sampul surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Alamat luar surat adalah sbb:
1.         Satuan yang terhormat disingkat Yth.
2.         Huruf awal pada singkatan Yth.  ditulis dengan huruf kapital.
3.         Kata kepada tidak perlu dicantumkan.
4.      Sapaan Ibu, bapak, saudara dapat digunak jika diikuti nama orang dan huruf awal sapaan-sapaan itu ditulis dengan huruf awal.
5.         Gelar akademik dan pangkat dapat dicantumkan jika diikuti nama orang.
6.         Jika jabatan seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan agar tidak ada
rancua penulisan
7.         Kata jalan jangan disingkat.
8.        Kata nomor yang lazim disingkat No. Untuk nomor rumah atau bangunan tidak perlu dituliskan karena merupakan hal yang mubadzir jika ditulis.
9.         Huruf awal nama kota ditulis dengan huruf kapital.
10.       Kode pos ditulis setelah penulisan nama kota.
11.       Akhir baris-baris alamat tujuan tidak dibubuhkan tanda titik.
12.       Spasi barisan-baris itu jangan dijarang-jarangkan.
            
            Dibawah ini merupakan contoh penulisan alamat luar yang benar:

a.         Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa
            Jalan I Dewa Nyoman Oka 34
            Yogyakarta 55224
b.         Yth. Kepala Kantor Wilayah Departemen
            Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
Jalan Cendana 9, Yogyakarta 55166


B. Alamat Dalam
           Alamat dalam adalah adress yang ditulis pada kertas surat. Fungsinya sebagai alat kontrol begi penerima surat bahwa dirinya yang berhak menerima surat. Bagi pengirim surat, alamat dalam berfungsi untuk mengetahui kecocokan alamat yang dituju sewaktu pemroses surat memasukkan surat kedalam amplop.

           Berikut merupakan contoh penulisan alamat Dalam:

a.         Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa
            Jalan I Dewa Nyoman Oka 34
            Yogyakarta 55224
            Atau
            Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa
            di Yogyakarta

b.         Yth. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
            Jalan Daksinapati Barat IV
            Rawamangun, Jakarta 13220

7.  Salam Pembuka   
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam pembuka adalah sbb:
1.         Bentuk yang lazim digunakan sebagai salam pembuka adalah dengan hormat.
2.         Huruf awal pada kata dengan ditulis dengan huruf kapital.
3.         Penulisan bentuk dengan hormat diikuti tanda koma (,)
4.         Bentuk salam pembukaan ditulis dengan margin kiri.
5.         Penulisan bentuk salam pembuka tidak menjorok kedalam sebagian alenia baru.

         Ada bentuk lain yang biasa digunakan sebagai salam pembuka dilingkungan tertentu, yaitu assalamu’alaikum. Bentuknya yang lengkap adalah assalamu’alaikum wr.wb. Sapaan itu lazim digunakan dilingkungan Departemen Agama. Makannya adalah ‘Semoga Keselamatan, rahmat, dan berkah bagimu’.

             Berikut merupakan contoh penulisan salam pembuka yang baik dan benar:

a.         Dengan hormat,                      Catatan:           = Huruf ini dicetak kapital
                                                                                    = Huruf ini bukan kapital
                                                                                    = Disini tak disela spasi

 

b. Assalamu’alaikum wr.wb., Catatan,                  = Ini huruf kapital
                                                                               = Tanda titik jangan dilupakan
                                                                               = Ini huruf kecil
                                                                               = Disini tak disela spasi

8. Isi Surat
            Isi surat merupakan bagian yang sangat penting karena bagian ini merupakan wadah segala bentuk atau semua persoalan yang ingin disampaikan. Panjang pendek isi surat bergantung pada banyak atau sedikitnya persoalan yang ingin dikemukakan. Jika persoalannya banyak, isi surat menjadi panjang dan jika persoalannya sedikit, isi surat menjadi pendek.
            Secara umum bahasa yang digunakan dalam bagian surat harus benar. Kebenarannya diukur dengan ketepatan pemilihan kata, struktur kalimat sesuai dengan kaidah dan ejaannya benar. Isi surat yang lengkap terdiri atas (1) alenia pembuka, (2) alenia isi, (3) alenia penutup.


9. Salam Pentup
            Kata-kata yang biasa digunakan sebagai salam penutup adalah hormat kami, hormat saya, salam saya, salam kami, salam takzim, dan wasalam. Dilingkungan Departemen Agama biasa digunakan wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Bentuk yang singkat adalah wassalamu’alaikum wr.wb. Contohnya adalah sbb:

Atas perhatian Anda, saya ucapkan terimakasih.
                                                                Wassalamu’alaikum wr.wb.,


                Ada orang yang beranggapan bahwa bagian salam penutup tidak perlu ada. Oleh sebab itu, ia akan tidak mencantumkan salam penutup dalam surat yang diterbitkannya. Ada orang lain berpendapat bahwa salam penutup (dan salam pembuka) perlu ada. Oleh karena itu, ia akan mencantumkan salam penutup (salam pembuka) dalam surat dinas yang dibuatnya.Akibatnya, ditemukan surat dinas yang bersalam penutup (dan bersalam pembuka ) dan ditemukan surat yang tidak bersalam penutup ( dan tidak bersalam pembuka) jika kita mau memperhatikan surat dinas yang diperhatikan orang dengan seksama. Orang mempunyai kelonggaran untuk mencantumkan atau tidak mencantumkan bagian salam penutup (dan salam pembuka) karena dengan tidak mencantumkannya salam penutup, komunikasi tidak menjadi gagal.

       Dari uraian diatas, dapat disusun rambu-rambu penulisan salam penutup, yaitu sebagai berikut:

1.         Huruf awal salam penutup ditulis dengan huruf kapital.
2.        Bilamana salam penutup terdiri dari atas dua unsur, hanya huruf awal unsur yangpertama yang ditulis.
3.         Penulisan salam penutup diikuti tanda koma (,).


 10. Pengirim Surat
         Keresmian surat dinas lebih kuat dan kesahan surat meningkat jika surat itu telah ditandatangani. Orang yang menandatangani surat ialah subjek surat. Dialah penanggung jawab surat.
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan pengirim surat adalah sbb:
1.         Pengirim surat sebaiknya dilenkapi dengan jati diri kedinasan, yaitu jabatan, nomor
induk pegawai, dan cap dinas/cap jabatan.
2.         Huruf awal setiap unsur nama ditulis dengan huruf kapital jika namanya terdiri atas
dua kata atau lebih.
3.         Nama pengirim tidak digaris bawahi, tidak berada diantara tanda kurung.
4.         Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.
5.         Singkatan NIP tidak bertanda titik
6.         Angka NIP tidak bertanda titik setiap tiga angka.

          Bagian pengirim surat tersusun dalam satu kesatuan. Susunan baris-baris itu sebagai berikut: Baris pertama adalah jabatan subjek surat, baris kedua adalah tanda tangan, baris ketiga adalah nama terang, dan baris keempat adalah nomor induk pegawai. Contohnya adalah sbb:
(1) Baris Pertama                                                                    Kepala,
(2) Baris Kedua                                                                       Tanda tangan
(3) Baris Ketiga                                                                       Nama Terang
(4) Baris Keempat                                                                   NIP.................

          Andaikata Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta menerbitkan sebuah surat, bagian pengirim surat tersusun sbb:
(1) Baris Pertama                                                                    Kepala,
(2) Baris Kedua                                                                       Tanda Tangan
(3) Baris Ketiga                                                                       Drs. Suwadji
(4) Baris Keempat                                                                   NIP 130519013


11. Tembusan Surat
          Bagian tembusan surat digunakan untuk menuliskan instansi mana yang mendapatkan tembusan surat. Letak bagian ini di Margin sebelah kiri, lurus vertikal dengan bagian isi surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bagian ini adalah sbb:
1.         Huruf awal kata tembusan ditulis dengan huruf kapital.
2.         Tanda titik dua ( : ) mengikuti kata tembusan jika tembusannya lebih dari
satu.
3.         Bentuk kepada Yth. Tidak perlu di cantumkan.
4          Yang ditembusi adalah pejabat atau orangnya, jangan kantornya.
5.         Kata arsip atau pertinggal tidak perlu dicantumkan.
6.         Dibelakang nama yang ditembusi tidak perlu dibubuhkan ungkapan yang tidak
berfungsi, misalnya sebagai laporan.
7.         Jika yang ditembusi lebih dari satu, pengurutannya dimulai dari pejabat yang
eselonnya tinggi.

Contoh-contohnya tersaji dibawah ini:

a.         Tembusan:
            1. Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan
            2. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
            3. Saudara Bambang
b.         Tembusan:
            1. Kamawil Kotamadya Yogyakarta
            2. Kabag Pemerintahan Kotamadya Yogyakarta
c.         Tembusan:
            1. Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi DIY
            2. Kakandep Kotamadya Yogyakarta

12. Inisial

            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan inisial adalah sbb:

1.         Inisial ditulis dibawah sebelah kiri dibawah bagian tembusan
2.         Biasanya berbentuk singkatan pengonsep dan pengetik surat.   
       
            Contohnya adalah sbb:
            a) HA/Er
            HA adalah singkatan dari pengonsep surat Hidayah Asmuni.
            Er adalah singkatan pengetik surat, bernawa Erwin.

Dibawah ini merupakan contoh surat Resmi yang sudah jadi:















Kesimpulan
           Surat merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain. Oleh karena itu letak dari surat disini sangat penting untuk mengetahui perkembangan antar organisasi,atau lembaga. Surat terbagi menjadi 2 kategori, yakni surat resmi dan surat tidak resmi. Contoh dari surat tidak resmi adalah Surat Dinas. Surat Dinas adalah  surat yang berisi permasalahan kedinasan,  surat dinas sama saja dengan surat resmi,  pembuat atau penerbit surat dinas dapat instansi pemerintah dan dapat pula perseorangan.
            Bagian-bagian dari surat Dinas adalah sbb:
1.         Kepala Surat ;
2.         Tanggal Surat ;
3.         Nomor Surat ;
4.         Lampiran ;
5.         Hal atau Perihal Surat ;
6.         Alamat Tujuan ;
7.         Salam Pembuka ;
8.         Isi ;
9.         Salam Penutup ;
10.       Pengirim Surat ;
11.       Tembusan ;
12.       Inisial.











DAFTAR PUSTAKA

Sabariyanto Dirgo.1988,1998.Bahasa Surat Dinas.Yogyakarta:MitraGama Widya.Cetakan I&II
https:/roketmanajemen.com/definisi –surat-dinas/diakses 7 Januari 2018.
https:/www.spengetahuan.com/diakses 7 Januari 2018











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Media Pembelajaran

Surat Dinas